Tak kenal maka tak sayang, walau sering dilihat belum tentu BTS kita perhatikan. Asal tahu saja komponen satu ini merupakan “penyambung lidah” ponsel anda.
BTS kian hari semakin bertebaran dimana-mana, mulai dari pertokoan, mall-mall, sekolah, rumah sakit hingga perumahan. Singkat kata nama BTS (Base Tranceiver Station) begitu populer nya dikenal masyarakat. Tidak peduli menggunkana jaringan GSM atau CDMA, asal berbasis wireless sudah pasti, dan mau tidak mau harus berhubungan dengan sang BTS. Dalam komponen suatu BTS sebenarnya terdiri dari berbagai macam perangkat penting. Hanya saja yang paling populer yakni komponen tower (menara), sebab memang tower lah yang paling jelas dilihat orang. Selain tower, rangkaian utama lain yakni shelter (rumah BTS), dan feeder.
Pada tulisan ini akan diulas mengenai shelter BTS, sebuah bangunan yang menyertai kehadiran setiap jaringan operator dimana pun. Umumnya shelter BTS berdimensi tiga kali tiga meter, dengan cat warna putih. Di dalamnya terdapat berbagai perangkat penting, diantaranya adalah module combiner, module per carrier, core module (module inti), power supply, fan (kipas) pendingin, dan AC/DC converter. Seperti terlihat di gambar, seluruh perangkat dalam shelter BTS tidak ubahnya seperti rak-rak besi, atau malah lebih mirip lemari pendingin. Rak besi ini disebut juga sebagai BTS equipment (BTSE). Untuk mentenagai perangkat tadi rata-rata diperlukan range antara 25 sampai 45 watt, tergantung module dan hardware yang digunakan.
Dalam dunia jaringan telekomunikasi selular, perangkat seperti BTS termasuk dalam sisi BSS (Base Station Subsystem). Selain komponen BTS, dalam BSS juga dikenal BSC (Base Station Controler), dimana dalam alur sistem yang beberapa BTS ditangani oleh satu BSC. Disamping sisi BSS, secara keseluruhan juga dikenal komponen SSS (Switching Subsystem), dalam SSS mencakup kombinasi dari berbagai perangkat seperti MSC (master switching control), HLR (home location register), dan VLR (visitor location register). Singkatnya dalam jaringan GSM terdapat tiga komponen utama yakni BSS, SSS, dan intelligent network.
Dari ketiga komponen utama diatas sisi BSS merupakan yang paling banyak bersinggungan dengan pengguna. Kenapa istilah BTS bisa begitu populer ?, sebab memang BTS lah komponen jaringan GSM yang pertama kali koneksi dengan ponsel Anda. Di Indonesia dikenal berbagai macam vendor BTS yang cukup populer, seperti Alcatel, Ericsson, Huawei, Motorola, Siemens dan Nokia. Kesemuanya memasarkan produk yang relatif serupa kepada para klien, yakni operator selular. Siemens merupakan vendor terbesar untuk pangsa radio station dan switching di Indonesia, dengan menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Dimana Siemens memasok seluruh dari ribuan BTS Telkomsel, sebagian BTS Satelindo dan Excelcom. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini digambarkan mengenai alur sistem informasi yang terdapat pada komponen BSS.
Alur Sistem BSS
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengikuti alur sistem jaringan. Sebagai ilustrasi, pertama terpancar data atau signal dari ponsel yang diterima oleh antena (cell), dimana data atau signal tersebut dipancarkan lewat udara dalam area coverage cell BTS. Kedua data atau signal yang telah diterima oleh antena disampaikan melalui feeder (kabel antena), yang selanjutnya data atau signal tersebut diolah dalam module-module hardware dan software BTS. Setelah itu tercipta output data yang diteruskan ke rangkaian luar BTS, yakni BSC. Untuk menghubungkan transmisi antara BTS dan BSC dipergunakan microwave (berbentuk bulat mirip rebana).
Microwave
“Microwave dipergunakan untuk menggantikan peran fungsi kabel, seperti PCM cable atau fiber optic. Namun baik microwave dan fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing”, ujar Hendarmin, technical instructor ICM Training Center Siemens. Kelebihan microwave ialah infrastruktur yang dibangun lebih murah, sedang kekurangan microwave kapasitas lebih rendah, kualitas bisa lebih buruk jika terjadi gangguan di udara. Lalu alternatif lain fiber optic, dengan kelebihan kapasitas lebih besar (fisik lebih kecil) ditunjang kualitas data lebih baik.
Sedang kekurangan fiber optic investasi lebih mahal, sebab memerlukan penggalian tanah atau laut. Excelcom merupakan operator yang mempopulerkan penggunaan fiber optic guna mendukung transmisi, istilah yang dulu dikenal dengan Connetrix. Selain itu microwave juga dapat dipergunakan untuk mendukung koneksi dari BSC ke TRAU (Transcoder and Rate Adaptation Unit), atau dari TRAU ke MSC. Proses alur tadi juga bisa berjalan dari arah sebaliknya. TRAU merupakan jalur penghubung dari BSS ke komponen SSS.
feeder BTS
Jenis dan kelas BTS
Kembali ke perihal BTS yang kita kenal, dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk penempatan BTS, dibagi kedalam kelas indoor dan outdoor. BTS indoor mempunyai spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel, dan relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan. Namun BTS indoor juga memiliki kelemahan pada penempatan ruangan tersendiri yang harus dilengkapi AC (air conditioner) sebagai pendingin. Rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antara –5 hingga 55 derajat celcius. Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat di dalam shelter dan mall-mall.
Selain itu terdapat BTS outdoor yang mempunyai spesifikasi tidak memerlukan ruangan khusus, dapat ditempatkan di dinding (wall mounted), terowongan, dan dipinggir jalan. Sifatnya yang lebih fleksibel tidak lepas dari adanya kekurangan seperti desain yang lebih besar dan berat. Perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi module nya hampir sama dengan BTS indoor.
BTS outdoor
Hendarmin yang juga aktif melatih engineer operator GSM menyebutkan kemampuan BTS juga dipengaruhi oleh kapasitas yang tersedia. Kapasitas dalam hal ini menyangkut daya tampung Trx (Tranceiver) atau frekuensi. Biasanya dalam satu tower BTS terdiri dari 3 Trx. Dimana satu Trx memiliki delapan time slot, artinya time slot inilah yang digunakan oleh subscriber pelanggan untuk melakukan komunikasi selular. Dari delapan time slot, satu time slot khusus digunakan untuk signaling yang berfungsi untuk membawa informasi tetntang parameter cell. Biasanya satu time slot ini juga dipergunakan untuk komunikasi data seperti GPRS. Sisanya tujuh time slot biasa digunakan untuk komunikasi voice. Jadi satu cell yang memiliki tiga Trx (3 x 8 time slot) – 1 time slot, artinya terdapat 23 time slot yang bisa digunakan oleh 23 pelanggan secara bersamaan.
Indoor BTS
Hubungan Antara Cell dan Coverage
Cell dalam BTS mempunyai kaitan erat dengan coverage (area layanan). Besar kecil nya cell tentu berpengaruh pada performa jaringan yang diterima oleh pelanggan. Penyediaan cell pun tidak terlepas dari faktor kontur permukaan bumi. Seperti tanah lapang, pegunungan, dan daerah gedung bertingkat mempunyai kebijakan tersendiri dalam pemasangan cell BTS. Berikut ini dijelaskan beberapa tipe cell, dan luas coverage yang mampu dicakup.
Trx BTS
Macro cell – jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas gedung tinggi atau tower dengan ketinggian sekitar 50 meter lebih. Ciri dari macro cell yakni memiliki transmit power yang tinggi, dan coverage lebih luas.Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota yang mempunyai kepadatan rendah (low traffic). Macro cell sendiri dibagi ke dalam umbrella cell, dan standard cell. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator, tergantung desain yang dibutuhkan. Maksimum macro cell mempunyai jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya beroperasi hingga 20 km saja. Ini disebabkan adanya halangan-halangan yang mengganggu penetrasi signal.
Micro cell – jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela pojok gedung. Micro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan mobilitas tinggi atau dirancang untuk menyerap traffic, misalkan saat menelepon sambil naik mobil. Ciri dari micro cell yakni coveragenya kecil namun kapasitas besar dengan transmit power yang rendah. Biasanya menara BTS micro cell memiliki ketinggian 8 meter, namun banyak juga yang dipasang tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri ke dalam micro cell standar, pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai jangkauan antara 500 meter hingga 1 km. (Haryo Adjie Nogo Seno/Jan04)
BTS kian hari semakin bertebaran dimana-mana, mulai dari pertokoan, mall-mall, sekolah, rumah sakit hingga perumahan. Singkat kata nama BTS (Base Tranceiver Station) begitu populer nya dikenal masyarakat. Tidak peduli menggunkana jaringan GSM atau CDMA, asal berbasis wireless sudah pasti, dan mau tidak mau harus berhubungan dengan sang BTS. Dalam komponen suatu BTS sebenarnya terdiri dari berbagai macam perangkat penting. Hanya saja yang paling populer yakni komponen tower (menara), sebab memang tower lah yang paling jelas dilihat orang. Selain tower, rangkaian utama lain yakni shelter (rumah BTS), dan feeder.
Pada tulisan ini akan diulas mengenai shelter BTS, sebuah bangunan yang menyertai kehadiran setiap jaringan operator dimana pun. Umumnya shelter BTS berdimensi tiga kali tiga meter, dengan cat warna putih. Di dalamnya terdapat berbagai perangkat penting, diantaranya adalah module combiner, module per carrier, core module (module inti), power supply, fan (kipas) pendingin, dan AC/DC converter. Seperti terlihat di gambar, seluruh perangkat dalam shelter BTS tidak ubahnya seperti rak-rak besi, atau malah lebih mirip lemari pendingin. Rak besi ini disebut juga sebagai BTS equipment (BTSE). Untuk mentenagai perangkat tadi rata-rata diperlukan range antara 25 sampai 45 watt, tergantung module dan hardware yang digunakan.
Dalam dunia jaringan telekomunikasi selular, perangkat seperti BTS termasuk dalam sisi BSS (Base Station Subsystem). Selain komponen BTS, dalam BSS juga dikenal BSC (Base Station Controler), dimana dalam alur sistem yang beberapa BTS ditangani oleh satu BSC. Disamping sisi BSS, secara keseluruhan juga dikenal komponen SSS (Switching Subsystem), dalam SSS mencakup kombinasi dari berbagai perangkat seperti MSC (master switching control), HLR (home location register), dan VLR (visitor location register). Singkatnya dalam jaringan GSM terdapat tiga komponen utama yakni BSS, SSS, dan intelligent network.
Dari ketiga komponen utama diatas sisi BSS merupakan yang paling banyak bersinggungan dengan pengguna. Kenapa istilah BTS bisa begitu populer ?, sebab memang BTS lah komponen jaringan GSM yang pertama kali koneksi dengan ponsel Anda. Di Indonesia dikenal berbagai macam vendor BTS yang cukup populer, seperti Alcatel, Ericsson, Huawei, Motorola, Siemens dan Nokia. Kesemuanya memasarkan produk yang relatif serupa kepada para klien, yakni operator selular. Siemens merupakan vendor terbesar untuk pangsa radio station dan switching di Indonesia, dengan menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Dimana Siemens memasok seluruh dari ribuan BTS Telkomsel, sebagian BTS Satelindo dan Excelcom. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini digambarkan mengenai alur sistem informasi yang terdapat pada komponen BSS.
Alur Sistem BSS
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengikuti alur sistem jaringan. Sebagai ilustrasi, pertama terpancar data atau signal dari ponsel yang diterima oleh antena (cell), dimana data atau signal tersebut dipancarkan lewat udara dalam area coverage cell BTS. Kedua data atau signal yang telah diterima oleh antena disampaikan melalui feeder (kabel antena), yang selanjutnya data atau signal tersebut diolah dalam module-module hardware dan software BTS. Setelah itu tercipta output data yang diteruskan ke rangkaian luar BTS, yakni BSC. Untuk menghubungkan transmisi antara BTS dan BSC dipergunakan microwave (berbentuk bulat mirip rebana).
Microwave
“Microwave dipergunakan untuk menggantikan peran fungsi kabel, seperti PCM cable atau fiber optic. Namun baik microwave dan fiber optic memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing”, ujar Hendarmin, technical instructor ICM Training Center Siemens. Kelebihan microwave ialah infrastruktur yang dibangun lebih murah, sedang kekurangan microwave kapasitas lebih rendah, kualitas bisa lebih buruk jika terjadi gangguan di udara. Lalu alternatif lain fiber optic, dengan kelebihan kapasitas lebih besar (fisik lebih kecil) ditunjang kualitas data lebih baik.
Sedang kekurangan fiber optic investasi lebih mahal, sebab memerlukan penggalian tanah atau laut. Excelcom merupakan operator yang mempopulerkan penggunaan fiber optic guna mendukung transmisi, istilah yang dulu dikenal dengan Connetrix. Selain itu microwave juga dapat dipergunakan untuk mendukung koneksi dari BSC ke TRAU (Transcoder and Rate Adaptation Unit), atau dari TRAU ke MSC. Proses alur tadi juga bisa berjalan dari arah sebaliknya. TRAU merupakan jalur penghubung dari BSS ke komponen SSS.
feeder BTS
Jenis dan kelas BTS
Kembali ke perihal BTS yang kita kenal, dalam istilah BTS juga dikenal berbagai pembagian kelas. Semisal untuk penempatan BTS, dibagi kedalam kelas indoor dan outdoor. BTS indoor mempunyai spesifikasi desain yang lebih ramping atau simpel, dan relatif lebih awet karena ditempatkan di dalam ruangan. Namun BTS indoor juga memiliki kelemahan pada penempatan ruangan tersendiri yang harus dilengkapi AC (air conditioner) sebagai pendingin. Rentang suhu yang dapat diterima komponen BTS antara –5 hingga 55 derajat celcius. Umumnya perangkat BTS ini yang terdapat di dalam shelter dan mall-mall.
Selain itu terdapat BTS outdoor yang mempunyai spesifikasi tidak memerlukan ruangan khusus, dapat ditempatkan di dinding (wall mounted), terowongan, dan dipinggir jalan. Sifatnya yang lebih fleksibel tidak lepas dari adanya kekurangan seperti desain yang lebih besar dan berat. Perbedaan biasanya hanya pada rack, tapi isi module nya hampir sama dengan BTS indoor.
BTS outdoor
Hendarmin yang juga aktif melatih engineer operator GSM menyebutkan kemampuan BTS juga dipengaruhi oleh kapasitas yang tersedia. Kapasitas dalam hal ini menyangkut daya tampung Trx (Tranceiver) atau frekuensi. Biasanya dalam satu tower BTS terdiri dari 3 Trx. Dimana satu Trx memiliki delapan time slot, artinya time slot inilah yang digunakan oleh subscriber pelanggan untuk melakukan komunikasi selular. Dari delapan time slot, satu time slot khusus digunakan untuk signaling yang berfungsi untuk membawa informasi tetntang parameter cell. Biasanya satu time slot ini juga dipergunakan untuk komunikasi data seperti GPRS. Sisanya tujuh time slot biasa digunakan untuk komunikasi voice. Jadi satu cell yang memiliki tiga Trx (3 x 8 time slot) – 1 time slot, artinya terdapat 23 time slot yang bisa digunakan oleh 23 pelanggan secara bersamaan.
Indoor BTS
Hubungan Antara Cell dan Coverage
Cell dalam BTS mempunyai kaitan erat dengan coverage (area layanan). Besar kecil nya cell tentu berpengaruh pada performa jaringan yang diterima oleh pelanggan. Penyediaan cell pun tidak terlepas dari faktor kontur permukaan bumi. Seperti tanah lapang, pegunungan, dan daerah gedung bertingkat mempunyai kebijakan tersendiri dalam pemasangan cell BTS. Berikut ini dijelaskan beberapa tipe cell, dan luas coverage yang mampu dicakup.
Trx BTS
Macro cell – jenis ini yang paling gampang dilihat, sebab ditempatkan di atas gedung tinggi atau tower dengan ketinggian sekitar 50 meter lebih. Ciri dari macro cell yakni memiliki transmit power yang tinggi, dan coverage lebih luas.Umumnya macro cell banyak ditempatkan di daerah pinggiran kota yang mempunyai kepadatan rendah (low traffic). Macro cell sendiri dibagi ke dalam umbrella cell, dan standard cell. Jarak jangkauan bisa berbeda antar operator, tergantung desain yang dibutuhkan. Maksimum macro cell mempunyai jangkauan hingga 35 km, pada realitanya macro cell hanya beroperasi hingga 20 km saja. Ini disebabkan adanya halangan-halangan yang mengganggu penetrasi signal.
Micro cell – jenis ini biasanya ditempatkan di pinggiran jalan atau di sela-sela pojok gedung. Micro cell dirancang bagi komunikasi pelanggan dengan mobilitas tinggi atau dirancang untuk menyerap traffic, misalkan saat menelepon sambil naik mobil. Ciri dari micro cell yakni coveragenya kecil namun kapasitas besar dengan transmit power yang rendah. Biasanya menara BTS micro cell memiliki ketinggian 8 meter, namun banyak juga yang dipasang tanpa antena alias ditempel pada dinding. Micro cell sendiri ke dalam micro cell standar, pico cell, dan nano cell. Maksimum micro cell mempunyai jangkauan antara 500 meter hingga 1 km. (Haryo Adjie Nogo Seno/Jan04)
Tue Jan 08, 2013 12:19 pm by kopral
» Cara Install Google Earth 6.0.3.2197 di Ubuntu 12.10
Thu Nov 01, 2012 7:38 pm by kopral
» ISPCONFIG 3 In Debian Etch
Sat Oct 20, 2012 3:07 am by kopral
» www.kolins.org
Wed Oct 17, 2012 4:44 pm by kopral
» Menerima Servis Komputer Kerumah, Sekolah DLL.
Wed Oct 17, 2012 3:35 pm by kopral
» Rom, stok flash boot dan kernel android
Tue Oct 16, 2012 9:00 pm by kopral
» ngoprek - ngoprek
Mon Oct 15, 2012 2:41 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 12.04
Mon Oct 15, 2012 2:26 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 11.04
Mon Oct 15, 2012 2:23 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 10.10
Mon Oct 15, 2012 2:20 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 9.10
Mon Oct 15, 2012 2:18 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 9.04
Mon Oct 15, 2012 2:15 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 8.04
Mon Oct 15, 2012 2:13 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 7.10
Mon Oct 15, 2012 2:07 pm by kopral
» Menjual Repository Ubuntu 7.04
Mon Oct 15, 2012 2:04 pm by kopral
» aplikasi android
Mon Oct 15, 2012 12:38 pm by kopral
» update aplikasi september 2012
Sat Oct 13, 2012 6:38 am by kopral
» Daftar Repositori ubuntu 12.04 LTS
Tue Oct 02, 2012 8:40 pm by kopral
» profile Onno W. Purbo
Mon Sep 24, 2012 1:02 pm by kopral
» cara Installing SQUID / LUSCA in UBUNTU
Mon Jul 16, 2012 11:37 pm by rezza
» Pengertian IP Address dan Pembagian Kelas IP Address
Thu Jul 12, 2012 10:21 pm by rezza
» pengertian cloud ( komputasi awan )
Thu Jul 12, 2012 9:55 pm by rezza
» Cara Instal Webserver Apache MySQL PHP PHPMyadmin di Ubuntu
Thu Jul 12, 2012 7:57 pm by rezza
» Membuat DISTRO LINUX sendiri dengan ubuntu builder
Wed Jul 11, 2012 4:22 pm by rezza
» Distro Linux Indonesia
Wed Jul 11, 2012 4:15 pm by rezza
» Konfigurasi VPN di Ubuntu
Sun Jul 01, 2012 11:09 pm by rezza
» mempercepat buffering youtube dengan lusca
Fri Jun 22, 2012 12:55 am by kopral
» Mengembalikan GRUB Ubuntu yang hilang/tertimpa OS Wedus
Wed Jun 13, 2012 4:02 pm by kopral
» menginstall redhat linux 9.0 sebagai server
Mon Jun 11, 2012 7:38 am by rezza
» bahas fungsi LDR dan photodioda
Thu May 31, 2012 10:23 pm by kopral
» Cara install wine untuk menjalankan aplikasi windows dengan tipe .exe
Mon May 28, 2012 2:23 pm by kopral
» Pengenalan GIMP
Mon May 28, 2012 1:43 am by rezza
» Menyingkap Seluk Beluk BTS
Mon May 28, 2012 1:29 am by rezza
» Tips dan Trik Mempercepat Waktu Booting Ubuntu 12.04
Sun May 27, 2012 11:03 pm by kopral
» Mempercepat booting ubuntu
Sun May 27, 2012 10:46 pm by kopral
» X / OS linux
Fri May 25, 2012 11:44 pm by rezza
» fedora 17 beta
Fri May 25, 2012 11:41 pm by rezza
» linux fedora 16
Fri May 25, 2012 11:37 pm by rezza
» Slacko Puppy (Slackware-Compatible Build)
Fri May 25, 2012 11:31 pm by rezza
» Linux Mint 13
Fri May 25, 2012 11:28 pm by rezza
» Lupakan Wifi, Internet Kencang Hanya Dari Cahaya Lampu
Fri May 25, 2012 5:15 pm by kopral
» Membangun WLAN Menggunakan Lampu LED, Sebuah Inovasi Internet Lewat Cahaya Lampu
Fri May 25, 2012 5:02 pm by kopral
» Fiber Optic
Fri May 25, 2012 6:57 am by kopral
» Jenis - jenis Kabel LAN
Tue May 22, 2012 12:15 pm by kopral
» Mengenal Jaringan Komputer Berbasis Serat Optik
Tue May 22, 2012 10:24 am by kopral
» Penjelasan & Pengertian Open Source Software Dan Free Software
Tue May 22, 2012 10:01 am by kopral
» instal ubuntu di laptop HP pavilion g4
Sun May 20, 2012 6:07 am by kopral
» redhat iso
Sat May 19, 2012 5:35 pm by kopral
» mandriva iso
Sat May 19, 2012 5:33 pm by kopral
» debian iso
Sat May 19, 2012 5:31 pm by kopral
» Backtrack 5
Sat May 19, 2012 5:28 pm by kopral
» Ubuntu 12.10 (Quantal Quetzal) Daily Build
Sat May 19, 2012 5:18 pm by kopral
» Ubuntu 12.04 LTS (Precise Pangolin)
Sat May 19, 2012 5:17 pm by kopral
» Ubuntu 11.10 (Oneiric Ocelot)
Sat May 19, 2012 5:15 pm by kopral
» Ubuntu 11.04 (Natty Narwhal)
Sat May 19, 2012 5:14 pm by kopral
» Ubuntu 10.10 (Maverick Meerkat)
Sat May 19, 2012 5:12 pm by kopral
» Memindahkan Launcher Unity ke Bawah
Sat May 19, 2012 5:01 pm by kopral
» Cara Mengembalikan Panel Unity
Sat May 19, 2012 4:58 pm by kopral
» membuat satelite mini berkoneksi internet
Thu May 17, 2012 10:11 pm by kopral
» 5 Keuntungan Sistem Linux bagi para Administrator Windows Server
Fri May 11, 2012 4:14 am by kopral
» Script untuk Membuat Daftar Account Locked/Closed/Maintenance
Fri May 11, 2012 4:03 am by kopral
» Instalasi Multi-Server Zimbra (1)
Fri May 11, 2012 3:55 am by kopral
» Instalasi Multi-Server Zimbra (2)
Fri May 11, 2012 3:47 am by kopral
» Instalasi Multi-Server Zimbra (3)
Fri May 11, 2012 3:45 am by kopral
» Instalasi Multi-Server Zimbra (4)
Fri May 11, 2012 3:43 am by kopral
» FreeNAS NFS & iSCSI Share untuk VMWare vSphere Datastore & Shared Storage
Fri May 11, 2012 3:33 am by kopral
» Summary Proses Instalasi & Konfigurasi Mail Server untuk Production Server (Live)
Fri May 11, 2012 3:31 am by kopral
» High Availability, Disaster Recovery dan Keberlangsungan Bisnis Perusahaan
Fri May 11, 2012 3:29 am by kopral
» Instalasi ATI VGA Driver pada Linux BlankOn 7 “Pattimura” & Ubuntu 11.04 “Natty Narwhal”
Fri May 11, 2012 3:05 am by kopral
» “Drag-and-Drop” Layanan Dropbox Terbaru untuk Saingi SkyDrive, iCloud, Box, dan Google Drive
Thu May 10, 2012 9:57 pm by kopral
» Robot Open Source Qbo dengan Sistem Operasi Linux
Thu May 10, 2012 9:52 pm by kopral
» Aurora Sistem Operasi Linux Untuk Netbook Dulunya Bernama EeeBuntu
Thu May 10, 2012 9:49 pm by kopral
» Linux Ubuntu akan Mendukung MultiTouch
Thu May 10, 2012 9:47 pm by kopral
» Meego 1.1 Telah Dirilis Termasuk Meego untuk Kendaraan seperti Mobil
Thu May 10, 2012 9:44 pm by kopral
» Gnome 3 Terbaru Telah Dirilis Memberi Pengalaman Baru Antarmuka Linux
Thu May 10, 2012 9:40 pm by kopral
» Ping EEE Linux OS Distro Khusus Dirancang Khusus Netbook
Thu May 10, 2012 9:35 pm by kopral
» Centos 6 Linux Terbaru Telah Dirilis
Thu May 10, 2012 9:32 pm by kopral
» Linux bisa Diinstal di Apple iPad berkat Hacker
Thu May 10, 2012 9:30 pm by kopral
» SeaMonkey Versi 2.4 Memiliki Fitur Hampir Sama Dengan Firefox 7
Thu May 10, 2012 9:27 pm by kopral
» Nokia Meltemi Proyek Pengembangan OS Mobile Berbasis Linux Pengganti S40
Thu May 10, 2012 9:21 pm by kopral
» Ubuntu 12.04, OS Linux yang Menawarkan Konsumsi Energi Lebih Efisien
Thu May 10, 2012 9:19 pm by kopral
» Dreamlinux 5.0 Final dengan UI ala Mac OS X
Thu May 10, 2012 9:17 pm by kopral
» Windows Aman bagi anak
Thu May 10, 2012 5:49 am by kopral
» info kesehatan
Thu May 10, 2012 5:45 am by kopral
» BERITA HUKUM
Thu May 10, 2012 5:41 am by kopral
» Demo turunkan harga LISENSI
Thu May 10, 2012 5:35 am by kopral
» nokia OS symbian
Thu May 10, 2012 5:27 am by kopral
» bill gates
Thu May 10, 2012 5:24 am by kopral
» Menurunnya harga produk kecantikan wanita...
Thu May 10, 2012 5:13 am by kopral
» Dosa-dosa TIK oleh Bangsa Indonesia
Thu May 10, 2012 5:01 am by kopral
» Jika Linux hanya Android
Thu May 10, 2012 4:59 am by kopral
» Model Bisnis Open Source
Thu May 10, 2012 4:49 am by kopral
» Memahami Software Komersial dan Non Komersial
Thu May 10, 2012 4:46 am by kopral
» Pro-Kontra Sertifikasi SDM Linux
Thu May 10, 2012 4:45 am by kopral
» Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI)
Thu May 10, 2012 4:40 am by kopral
» beda Linux dan Windows
Thu May 10, 2012 4:39 am by kopral
» Mengubah Tampilan Ubuntu 12.04
Thu May 10, 2012 4:38 am by kopral
» Desktop Publishing dengan Open Source
Thu May 10, 2012 4:34 am by kopral
» Sekolah dan Perguruan Tinggi Linux
Thu May 10, 2012 4:32 am by kopral